Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Anak Jalanan Itu Juga Butuh Pendidikan Seks

26 Maret 2010   07:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:11 735 0
[caption id="attachment_102796" align="alignleft" width="300" caption="Mereka rentan karena ketidaktahuan (gbr: Google)"][/caption] Pendidikan seks terutama kaitannya dengan kesehatan reproduksi adalah sebuah hal yang diperlukan oleh setiap orang. Anak, remaja, dewasa dan tua sangat memerlukan tambahan pengetahuan tentang masalah yang satu ini. Pendidikan seks sangat penting diajarkan sejak dini, sejak usia anak-anak. Pendidikan tentang masalah kesehatan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi reproduksi ini diperlukan agar tidak terjadi pebiasan dan penyimpangan pandangan dalam mengartikan kebutuhan seksual yang telah dianugrahkan tuhan untuk kita semua. Berbicara pendidikan seks, banyak orang seringkali langsung mengarahkan pikirannya pada hal-hal yang berkonotasi negatif. Seakan-akan berbicara seks adalah hal yang selalu tabu untuk dibicarakan, apalagi untuk diperkenalkan sejak dini terhadap anak-anak. Pedidikan seks sejak dini diperlukan agar kita memiliki kemampuan dalam hal berpikir dan menentukan mana yang baik dan mana yang buruk untuk kebutuhan kita. Tulisan kali ini membatasi pembahasan hanya pada usia anak dan remaja, lebih khususnya lagi anak jalanan. Anak jalanan sebagai bagian dari entitas nyata masyarakat kita sangat membutuhkan pendidikan kesehatan reproduksi. Dunia jalanan membuat anak-anak jalanan rentan mengalami pelecehan seksual baik yang berasal dari orang-orang terdekat seperti teman, keluarga atau pun orang lain yang tidak dikenal sama sekali. Keterbatasan akses informasi ditenggarai menjadi salah satu faktor mengapa tingkat pelecehan seksual pada anak jalanan sangat tinggi. Anak-anak jalanan kebanyakan adalah remaja-remaja tanggung. Kebersihan diri terutama organ-organ reproduksi menjadi terabaikan. Informasi-informasi yang mereka dapatkan tidak secara komprehensif mereka pelajari makna yang terkandung di dalamnya. Seringkali mereka memahami seks hanya sebatas apa yang mereka lihat di media-media yang seringkali tampil tidak sesuai porsinya, cenderung pornografi. Parahnya lagi, banyak diantara mereka kemudian mencoba-coba untuk “menyalurkan” apa yang mereka pahami tersebut bersama teman sebaya, sesama anak jalanan. Bahkan belakangan, banyak pula diantara mereka yang dieksploitasi oleh orang-orang yang mengalami kelainan seksual, seperti phedofilia. Perilaku dan pemahaman yang salah akan pemaknaan terhadap seks ini berpotensi menimbulkan banyak masalah. Anak jalanan menjadi rawan terhadap berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan. Penyakit yang paling ditakutkan tentu adalah HIV/AIDS. Data Kementrian kesehatan menyebutkan dari 144.889 anak jalanan, 8.581 anak terinfeksi penyakit ini. Data tersebut barulah dari data yang dilaporkan, belum dari data yang tidak terdeteksi karena hal ini menyerupai pola fenomena gunung es. Selain itu hal ini dapat pula menyebabkan trauma yang berkepanjangan karena terjadi perlakuan yang salah yang pada akhirnya dapat pula menimbulkan keinginan serupa berupa pelampiasan terhadap anak jalanan lain, seperti halnya apa yang dialami Babe, tersangka kasus mutilasi anak jalanan. Melihat kenyataan di atas. Maka cukuplah kiranya pegangan kita untuk kemudian memperhatikan anak jalanan secara detail, secara menyeluruh termasuk pula tentang pemahaman seks yang dapat menunjang pada peningkatan pengetahuan mereka tentang kesehatan reproduksi. Peningkatan kesehatan mereka dapat membantu program peningkatan derajat kesehatan secara menyeluruh. Selain itu pula, hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia negara kita karena mereka juga adalah generasi penerus yang berhak mempunyai harapan, mempunyai kehidupan yang lebih baik, suatu saat nanti. Mari dukung kegiatan cinta anak jalanan. _______________________________________________________________________________________________

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun