Sesaat saya memikirkan dan mengingat kembali moment-moment pada waktu saya masih tinggal di bandung. Ternyata benar, sebagian dari temen-temen yang berasal dari suku sunda kebanyakan enggak bisa menyebut huruf “f” dan “v”. Sebagai contoh: film jadi pilem, minuman fanta jadi minuman panta, motor vesva jadi motor pespa. Saya mencoba mencari kata atau kosakata yang berawalan dari huruf “f” di dalam bahasa sunda karena sedikit banyaknya saya mengerti dan menguasai bahasa sunda ternyata saya tidak menemukan satu katapun yang berawalan “f” tadi, kecuali kata serapan dari bahasa luar sunda atau asing. Lalu saya melakukan hal yang sama pada bahasa jawa, ternyata hasilnyapun sama, saya enggak menemukannya.
Saya pikir pendekatan ini enggak berhasil, kemudian saya mencoba menggunakan pendekatan lidah orang sunda atau mengamati kosa kata sunda. Kemungkinan di dalam bahasa sunda banyak memakai kata “eu” seperti teu aya (enggak ada), meureun (barangkali), beureum (warna merah), dll. Sepengetahuan saya kata “eu” tersebut nggak ada dalam bahasa suku yang ada di indonesia kecuali sunda. Kita kembali ke huruf “f” kalau di eja menjadi “ef” sedangkan “p” menjadi “pe” , kemungkinan karena lidah orang sunda banyak menggunakan kata “eu” tadi, jadi enggak bisa menyebut huruf “f” dengan sebenarnya, hmm…
Tanpa ada maksud untuk memasukan unsur sara disini atau menyudutkan atau mengolok-olok suku tertentu, saya minta maaf kalau ada pihak yang merasa tersinggung, da abdi oge urang sunda euuunk, jadi siapa bilang urang sunda enggak bisa ngomong “F” itu PITNAH!!!…