Dalam konteks pemahaman ilmu pendidikan yang telah jauh berkembang saat ini, menjadi guru berkualitas sangat tidak mudah. Singkatnya kita sudah bergeser dari pemahaman konsepsi pembelajaran dan pengajaran yang mekanik (teacher-centered) ke konsepsi pembelajaran dan pengajaran yang dinamis dan kompleks (student-centered). Sayangnya, apa yang dimaksud student-centered dan bagaimana konsep tersebut dijalankan dalam keseharian pengajaran dan pembelajaran masih sering menjadi kendala. Seringkali guru-guru merasa bahwa, ya, saya sudah melaksanakan student-centered teaching and learning, tapi pada kenyataannya hal tsb. masih belum terjadi. Seringkali yang menjadi rujukan cara pengajaran yang baik didapat dari pengalaman-pengalaman ketika menjadi siswa, atau dari narasi budaya turun temurun, dan bukannya dari riset dan ilmu pendidikan yang ada.