Probabilitas dan Konsekuensi Didunia pasar modal beberapa ekonom biasanya mengatakan tidak ada yang dapat mengatur pasar, hingga kemudian berbagai teori dan paham yang muncul, baik liberalisme dan neo-nya,  membiarkan pasar mengambang bebas dan atau sebaliknya dilakukan intervensi pasar dalam penetrasi-penetrasi yang hanya bersubyektif kepada uang, bukan menelisik gagasan yang terkandung didalamnya. Tetapi sesungguhnya pasar itu diatur dan telah diatur, permasalahannya adalah siapakah yang memiliki IQ tinggi untuk melihat cetak biru itu?.
Itu ada, beberapa ahli yang tidak spektakuler, bukan mr.market yang biasa trending topic di televisi merancang beberapa algoritma trend pasar, jadi yang mengatur pasar adalah trend dan trend adalah random dan terus menerus melakukan reli-reli baik keatas maupun kebawah dan menyamping. Dari cetak biru algoritma mereka, menyusun suatu bentuk karakter investasi yang kuat, tujuan tertentu dengan mempergunakan uang investor lain.
Yang perlu dan harus ditentukan adalah peta investasi, mau keberapa tujuannya? Â itu lebih kuat daripada hanya menghitung profit dan profit namun itu yang tidak akan pernah terjadi. Mereka menghitung probabilitas dan konsekuensi, seberapa kuat trend itu bisa terjadi.
Sekilas Peta Investasi dapat dicontohkan seperti ini.
a. Saya tidak percaya ada investor lebih dari 10 % dari Total Investor yang dapat memenangkan one day trader. Cerita Indah itu hanya datang dari orang yang melakukan pengujian satu hari transaksi selama 3 bulan sebelumnya dan menggunakan team besar. One Day Trader adalah permainan memindahkan uang. Be Careful.
b. Safe Version yang dapat memberikan peluang untuk berhasil mendapatkan return yang secukupnya berasal dari 90 % yang memilih rupiah cost average, akurasi 99% dengan peluang risiko 1% nya hanya berasal dari force major, selain bencana alam, huru-hara atau pailit, namun peluang nya 1%.
Ini Contoh Teknis Peta Investasi Stock :
a. Probabilitas, Bila terdapat investasi Rp. 1 kepada sektor yang berfundamental dengan analisa teknikal yang secukupnya (posisi buy yang normal), dengan pertumbuhan ekonomi pertahun +/- 5.6%, bila tidak berada pada masa suram, algortitma-nya menghasilkan terdapat tingkat kenaikan nilai saham sebanyak 100% pertahun pada tahun ketiga dan seterusnya atau terdapat rata-rata kenaikan harga saham 198% pertahun. Bila Deviden di re-investasi maka akan menghasilkan rata-rata Rp. 1600 pada tahun kesepuluh.
b. Konsekuensi, Bila terdapat investasi Rp. 1 pada sektor yang tidak tentu dan mengakibatkan tergerus 50%, bila pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah rata-rata 5.6% keputusan untuk melakukan perpindahan investasi pada emiten lain lebih berpeluang menghasilkan separuh dari probalilitas diatas daripada bertahan dalam penderitaan masa suram suatu emiten, ini yang membedakan satu creator bisnis emiten yang satu dan emiten yang lain.
Probabilitas dan Konsekuensi inilah menurut saya salah satu dasar Teori Pareto muncul, suatu sikap diri untuk mempersiapkan ruang analisanya bukan hanya profit oriented tetapi concern to risk, mitigasi risiko, dimana tidak banyak yang dapat melakukannya, membentuk lagi suatu iklim berpikir baru, Prioritas, lain kali akan diulas tentang prioritas. Prioritaslah yang membedakan nilai suatu investasi berbeda dengan yang lain.
"Kekuatan dan Kelemahan terbesar dari orang-orang adalah memiliki pengharapan pada mulanya tetapi tidak menerima konsekuensi pada akhirnya - rimawan"