.
Indonesia! semua orang pasti tahu bukan? negara ini adalah negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dan saking kayanya “orang bilang tanah kita tanah surga”. Tahukah anda? berdasarkan data Indonesia Mining Asosiation, Indonesia menduduki peringkat ke-6 negara yang kaya akan sumber daya tambang di dunia. Selain itu banyak potensi SDA yang melimpah diantaranya potensi Batubara, Minyak, Gas, Emas, Timah, Tembaga dan Nikel. Wah..wah..wah sungguh luar biasa nikmat yang diberikan Tuhan pada negara kita.
Tetapikaya alamnya belum tentu kaya manusianya. Kalimat ini mungkin tepat disasarkan untuk Indonesia. Sedih dan kecewa ketika Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia belum siap untuk bisa mengolah sepenuhnya kekayaan SDA khususnya pertambangan di Indonesia. Inilah salah satu korban dari pendidikan yang masih kurang berkualitas.
Untungnya banyak mata asing yang melirik untuk menanamkan modalnya dan siap bekerjasama untuk mengolah SDA yang ada di Indonesia. Tapi ingat untungpun bisa menjadi buntung. Ketika mendengar kata “pertambangan dan perusahaan asing” ini serasa mimpi buruk bagi masyarakat. Masih banyak pandangan buruk bahwa pertambangan yang dilakukan oleh pihak asing hanyalah untuk kepentingan segelintir orang saja demi merauk untung sebanyak-banyaknya, tanpa memperhatikan kondisi masyarakat, lingkungan sekitar, dan negara yang ditumpanginya. Mimpi buruk itu semakin memburuk ketika ada bukti kasus dan maraknya pemberitaan negative terhadap perusahaan pertambangan asing. Ternyata tidak sampai disitu, buruknya pandangan terhadap perusahaan pertambangan asingpun masuk kedalam media pembelajaran bagi pelajar.
Bahayanya bagaimana jika pandangan buruk terhadap perusahaan pertambangan asing terus berkembang di tengah-tengah masyarakat. Ini akan sangat bertolak belakang dengan rasa bangga dan senangnya kita memiliki negara dengan potensi pertambangan yang melimpah. Tentunya pandangan buruk ini tidak bisa dihilangkan begitu saja, perlu adanya bukti tanggung jawab yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan asing terhadap kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar agar dapat diterima dan dekat dengan masyarakat.