Pram, memang punya pandangan yang sinis dengan kebudayaan Jawa yang dia anggap feodal dan para pemimpinnya sibuk memikirkan diri sendiri ketimbang rakyatnya. Sebab, para satria Jawa telah kehilangan sikap satrianya.
Lalu, apa dan bagaimana sih ksatria Jawa, itu. Setidaknya, ciri-ciri kestaria Jawa menurut ibunda Minke adalah: Wisma, Turangga, Wanita, Curiga dan Kukila.
Seorang satria harus punya Wisma. Ini bukan sekedar rumah, namun sebuah “istana” lengkap dengan peralatan dan karyawan (abdi) di dalamnya. Kedua, satria harus punya Turangga atau Kendaraan, zaman dahulu para satria mempunyai beberapa kuda dan kereta kuda berikut para abdi yang merawatnya. Kalau pakai ukuran sekarang, satria mesti memiliki beberapa kendaraan mewah plus para supir. Tapi, menurut ibunya Minke, turangga adalah ilmu pengetahuan. dengan ilmu maka jauhlah langkah kaki dan wawasan si satria.
Satria harus punya Curiga yang diperlambangkan dengan Keris. Karena itu, keris ini disematkan dibelakang pinggang, tidak di depan. Arti lainnya, Satria itu haruslah orang yang pilih tanding. Selanjutnya, satria harus memiliki Wanita atau istri, mohon maaf memakai kata memiliki. Soalnya, memang dalam pandangan dahulu kala, istri adalah bagian dari kepemilikan. Meskipun juga istri disebut pula sebagai garwa (belahan jiwa). Jadi, kalau ada satria yang belum dan tidak berniat punya istri dengan alasan apapaun. Maka kesatriaannya diragukan kali ya.
Terakhir, Satria harus punya Kukila, alias hobi yang direpresentasikan dengan memelihara hewan peliharaan. Umumnya mereka memilih memelihara burung perkutut dsb.
Nah, apakah semua syarat sudah anda miliki, atau masih perlukah ada satria? Mungkin jiwa kestaria yang harus ada ya….. anda juga bisa menambahkan syarat lainnya :)