Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

FB Untuk Belajar dan Berbagi

30 April 2012   08:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:55 373 0
Data peringkat website Indonesia (Top Sites in Indonesia) menurut Alexa.com, tertanggal 29 April 2012, tertinggi adalah facebook.com (FB), diikuti oleh google.co.id, google.com, blogspot.com, yahoo.com … dan twitter pada peringkat sepuluh.  Pengguna Facebook di Indonesia sebanyak 43,06 juta, merupakan ketiga terbesar di dunia sesudah Amerika Serikat (152 juta) dan India (43.5 juta).  Daftar pengguna Facebook terbesar berikutnya Brazil (37,9 juta), Meksiko (32 juta), Turki (31,25 juta), Inggris (30,25 juta), Filipina (27,6 juta), Perancis (23,6 juta), dan Jerman (22,6 juta).  Ke depan, pemanfaatkan FB ini masih akan berkembang.

Harus diakui bahwa FB makin populer dengan berkembangnya sistem operasi telepon seluler (handphone, HP), yang makin terintegrasi dengan internet; baik Symbian di Nokia, iOS di Apple, BlackBerry OS dan Android.  Jumlah pengguna HP di indonesia mencapai 180 juta (satu orang memiliki lebih dari satu HP), dimana sekitar 77 persen memanfaatkannya untuk internet dan FB.

Penggunaan FB sejauh ini memang dipandang kontroversi.  Mudharatnya antara lain unsur pamer, pornografi, pelecehan, penipuan, penculikan, caci maki, dan hal-hal yang tidak produktif lainnya.   Maslahatnya tentu juga banyak sekali, yang dapat menjadi wadah silaturahim, komunikasi, berbagi, promosi dan perihal lahirnya produktivitas.

Yang menjadi pertanyaan, sedemikian besar penggunanya, apakah juga telah memanfaatkannya untuk hal-hal positif.  Berikut ini hal-hal positif dan produktif utk mengoptimalisasi FB.


  1. Etika berFB.  Sebagai media sosial, setiap pengguna harus memperhatikan adab/tata krama bersosialisasi.  Sebaiknya gunakan nama dan foto profil yang benar dan jelas, agar dapat dikenali pengguna lainnya; sehingga terhindar dari kesalahan.  Lengkapi pula dengan kota domisili, profesi, data sekolah, atau tempat bekerja/sekolah.  Dengan profil formal tersebut, secara tidak langsung pengguna berpromosi tentang dirinya, profesi dan pengalaman lain.  Ini akan berdampak positif, membuka lahirnya jejaring komunikasi yang produktif, peluang bisnis sekaligus rejeki.  Seseorang akan tidak nyaman berinteraksi dengan pengguna FB dengan foto profil ular, tanaman, gunung atau laut. Sebaiknya jujur saja, bersyukur dengan profil yang diberikan Tuhan kepada kita. Di sisi lain, status FB tidak perlu dijadikan tempat curhat, menyindir, amarah, atau ungkapan perasaan pribadi.  Bila hati sedang gundah, sebaiknya jangan membuka FB; tetapi memohon dan berdoa kepada Tuhan untuk diberi ketenangan dan jalan keluar.  Sebagai media sosial, maka FB adalah menjadi milik (domain) sosial, karenanya pengguna harus selalu memperhatikan dan mempertimbangkan pikiran dan perasaan orang lain.   FB sebaiknya menjadi tempat untuk berbagi (sharing), peduli (caring), menghargai (apreciating) dan mendukung (supporting).
  2. Memanfaatkan fitur.  Pengguna dapat menggunakan fitur pesan (message) untuk berkomunikasi secara pribadi.  Kecenderungan pemanfaatan message ini makin tinggi karena dapat berfungsi seperti email, termasuk mengirim (attached) file.   Fitur lainnya adalah group.  Group FB bermunculan atas nama sekolah, alumni, profesi, kelompok masyarakat, hobby, atau pembelajaran.  Di dalam group dikembangkan komunikasi positif untuk berbagi manfaat, caring, dan silaturahim.  Guru atau dosen yang kreatif memanfaatkan group FB untuk pembelajaran atau diskusi dengan siswa atau mahasiswanya.  Fitur agenda juga dapat dimanfaatkan untuk rencana kegiatan, atau undangan tertentu.
  3. Mengkombinasikan FB dengan website atau blog.  Saat ini telah berkembang FB plugin sehingga memungkinkan FB-share dari suatu postingan.  Hal ini sangat efektif untuk menyebarkan informasi, opini atau agenda kepada yang berkepentingan.  Dampaknya, website atau blog dapat meningkat popularity dan ratingnya karena terlacak oleh FB dan pengguna lainnya.  Seorang guru atau dosen menggunakan FB plugin untuk pemberian tugas pembelajaran, bahkan siswa dapat menggunakannya untuk menjawab  ujian. Sudah banyak guru atau dosen  memanfaatkan blog (atau berbentuk page) untuk mengembangkan kompetensi dan komunikasi akademik (1, 2, 3, 4, 5 ,6, 7).
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun