Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Cintaku Jauh di Pulau

13 Maret 2017   14:44 Diperbarui: 14 Maret 2017   02:00 515 2
Pagi tiba tanpa tergesa. Selapis kabut menempel di jendela. Jauh di langit, awan pekat membentang seperti tinta raksasa yang siap dilepaskan ke bumi. Tak ada celah untuk seberkas sinar mampir ke bumi. Sepertinya hari akan berakhir hujan, saya menduga. Tapi banyak hal terjadi di luar dugaan. Labuan Bajo masih sepi pada pagi hari. Hanya terlihat beberapa pelancong di jalanan, menenteng perlengkapan snorkeling. Mereka hendak bergegas menuju pulau. Kota kecil itu bagi mereka nampaknya hanya merupakan sebuah persinggahan. Seperti halnya mereka, saya pun begitu. Sebab cintaku jauh di pulau. Bersama tujuh kawan yang lain, kami hendak melawat pulau-puau yang kemasyurannya telah sampai ke ujung benua. Ada banyak intensi yang disertakan dalam perjalanan, seperti mensyukuri kehidupan, memestakan imamat, merayakan persaudaraan, atau juga meneguhkan liburan. Diam-diam, saya selipkan sebuah perayaan kecil, untuk hidup yang sudah dua puluh enam tahun; terima kasih alam semesta. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun