Gerimis di awal bulan November menambah dingin pagi itu. Melbourne, kota yang dikenal memiliki 4 musim dalam sehari (ya Anda tidak salah baca, 4 musim dalam sehari!) terasa makin kelabu. Mata yang masih berat, setelah menempuh penerbangan malam selama 4 jam dari Darwin, Australia Utara, membuat saya ingin segera menikmati secangkir kopi hangat sembari menunggu sahabat saya Muhammad Nur Rizal, penggagas Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) menjemput saya. Hari itu, dia berjanji untuk mengajak saya berkunjung ke sebuah sekolah dasar yang berlokasi di suburb Clayton, 23 km sebelah tenggara kota Melbourne.
KEMBALI KE ARTIKEL