Aku menjinjing sekantung buah
Untukmu, wanita penawan hati
Rinai hujan di luar
Namun aku menggigil bukan karenanya
Dirimu yang tak jua menyahut
lambaian tangan yang kuayun
Kau gadis muda usia
Hatimu ranum si buah anggur
Kau tak jua mengerti
sinyal cinta yang kuberi
Kau berlalu menembus gerimis
Bertahun sudah kau pergi
Kini kau datang dengan tergesa
membawa segala mimpi itu
Kau hampiri aku
bercerita tentang sekantung buah
Aku tergagap
terkenang sore itu
sekantung cinta yang kubawa
Ingin kutuntaskan
Sayang, kau bukanlah pemilik hati ranum itu
Kau datang dengan hati yang telah terisi
Aku tidak boleh lagi
tuk sekedar menuliskan namaku di sana