Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Berhati-hatilah Menasehati Perokok

18 Agustus 2012   10:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:34 1736 2

Kasus 1

Penasehat : Idih, merokok itu dosa loh.

Perokok : Kenapa gitu?

Penasehat : Tubuh itu kan , Anugerah . Coba bayangin, kamu gak menghargai Anugerah. Dosa loh.

Perokok : Merokok itu pahala.

Penasehat : Sakit jiwa kamu.

Perokok : Lah. Merokok itu bahaya enggak?

Penasehat : Jelas. Itu kamu tahu.

Perokok : Bikin penyakit enggak?

Penasehat : Ya sudah pasti.

Perokok : Nah, disitu lah letak pahalanya.

Penasehat :Sakit jiwa kamu kumat lagi deh.

Perokok : Kami tahu itu bahaya, tapi kami tetap merokok.

Penasehat : Itu kan. Perokok itu gila.

Perokok :Bukan. Kami hanya berkorban.

Penasehat : Berkorban apa?

Perokok : Andai kami berhenti merokok, kebayang berapa pemasukan Negara yang hilang?

Penasehat : Banyak.

Perokok :Andai kami berhenti merokok, kamu kebayang berapa jumlah penganguran?

Penasehat : Banyak.

Perokok : Andai kami berhenti, kamu kebayang, konser musik tidak akan ada lagi? Seniman lagu akan hancur?

Penasehat : Benar

Perokok : Dan bulutangkis kita akan musnah.

Penasehat : Benar.

Perokok : Dan yang lebih luarbiasanya lagi, stok beasiswa buat anak-anak Indonesia berprestasi akan berkurang.

Penasehat :  Kamu benar.

Perokok : Coba bayangkan. Kami mengorbankan kesehatan kami demi Indonesia.

Penasihat : Kamu keren. Kamu pahlawan masa kini. *kemudian diam tanpa kata*

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun