Ini perang pertama Togog. Nyaris saja sesaat setelah berkerling pandangan, sebuah panah api hampir menancap diperutnya. Tapi Togog jago
ngindha, menghindar. Hampir saja. Di ujung jauh, terdengar teriakan yang memekikkan, kira-kira 300 meter dari telinganya. Antara yakin dan tidak, Togog terus membabat lawannya menuju sumber suara.
Bendhogrowong harus menang.
KEMBALI KE ARTIKEL