Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Centris Riwayatmu Kini

9 Agustus 2024   09:57 Diperbarui: 9 Agustus 2024   10:57 154 4
Ini cerita tentang Bank Centris. Cerita yang akan terus diulang-ulang. Demi tegaknya kebenaran dan keadilan.

Diawali pemerintah menagih Bank Centris. Sekitar tahun 1999. Pemerintah bilang Bank Centris terima dana BLBI. Bank Centris harus bayar. Kembalikan uang negara.  

Bank Centris membantah. Meski bukti mereka tak punya. Kata Bank Centris, pemerintah yang menuduh, maka pemerintah yang harus membuktikan.

Dari somasi, kasus bergulir ke gugatan di pengadilan. Bank Centris tak ciut. Mereka tetap bersikukuh. Silahkan buktikan. Kami tidak punya utang. Kami tidak terima BLBI. Kami bukan obligor BLBI. Tegas mereka.

Sidang pengadilan berjalan. Pemerintah membacakan gugatan, Bank Centris memberi jawaban. 

Bukti-bukti diajukan pemerintah. Bukti berupa hasil audit BPK. Bukti ini disahkan majelis hakim. Lengkap sekali. Angka milyaran hingga trilyunan rupiah terpampang. Mengalir dari Bank Indonesia ke sejumlah rekening bank.

Peristiwa mengejutkan terjadi. Bukti-bukti itu justru digunakan Bank Centris.

Pemegang saham Andri Tedjadharma, jeli membaca bukti. Dia melihat dua rekening berbeda. Meski namanya hampir sama. Bank Centris Internasional (BCI) dan Centris International Bank (CIB).

BCI bernomor 523.551.0016 dan CIB bernomor 523.551.000. Pertanyaan muncul: mana rekening asli milik Bank Centris? Mana rekening yang rekayasa?

Andri Tedjadharma menguliti bukti. Sampai pada transaksi call money over night. Jual beli uang antar bank dalam satu malam. Dokumen Lalu Lintas Giro (LLG) diteliti. Baru diketahui rekening rekayasa itu.

Bukti terang benderang. Seperti terik matahari di kala siang. Uang BI mengalir ke rekening rekayasa. Milyaran hingga trilyunan rupiah. Tak satu rupiah diterima Bank Centris asli.

Itulah peristiwa yang terjadi. Bank Centris sungguh bukan obligor BLBI. Tapi kebenaran ini banyak terkubur. Media arus utama lebih memilih sumber resmi. Meski akhirnya mereka kena somasi. Rilis resmi diberitakan tanpa konfirmasi.

Penulis yakin, ketika kebenaran tidak disuarakan, maka ketidakbenaran yang akan selalu terjadi. Terlebih lagi media arus utama sepi memberitakan. Demikian cerita Centris untuk hari ini. Salah bahasa mohon dimaklumi. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun