yang katanya utusan Tuhan untuk perbaikan Negeri,
nadiku tercekat pada darah hangat yang bergulat
kisah tentang perdamaian yang masih tak kunjung padam
dibalik jas-jas Negara yang selalu tak pernah diam
hingga membuatku bosan dan hanya berbuah masam
inilah rasa rakyat yang kalut pada dimensi Negeri yang
katanya patut manusia mengarungi
tak salah jika tanganku tergelitik untuk sekedar menyentil
ketidak puasan tentang irama-irama sang pemilik kuasa Negara,
''tangan terkepal dan maju kemuka''
itulah dulu pijakanku demi keadailan
namun langkah halus untuk sekedar menggelitikkan
masa atas dasar ketidak puasan yang katanya utusan sang maha Kuasa
salahkah aku yang selalu renyah dalam perbincangan pena?
salahkah aku jika meninggalkan jejak satu garis kebenaran tentang kesejahteraan dan
mengisahkan kemajuan demi ketentraman
Tuhan selalu halangi kau berpijak di planet bumi yang kau huni
jika semua yang kau perbuat basi
dan hilang arti............................