Acara kepenulisn sesi pertama ini diikuti oleh banyak santri, diantaranya adalah santri tingkat MTS dan MA di kalangan pondok pesantren Walisongo. Tak hanya tentang kepenulisan, motivasi dan pengetahuan dasar seputar minat bakat pun diberikan oleh pemateri kepada para peserta. Pasalnya agar teman-teman peserta Sekolah Menulis mampu membangkitkan motivasinya terlebih dahulu.
Siapa sangka dalam kurun waktu pemberian materi Sekolah Menulis yang begitu singkat ternyata ada banyak kicauan manis yang terlontar dari mulut para peserta, deretan pertanyaan tentang bagaimana cara mendapatkan inspirasi ketika hendak menulis atau bahkan ada pula yang ingin tahu lebih jauh bagaimana cara menjadi penulis yang cepat dan bagus.
Selain ramainya tanya dari para peserta, para pemateri pun semakin mampu menciptakan ruangan seperti halnya dalam penjamuan puluhan penulis terkenal, imajinasi-imajinasi kemudian seperti muntah dari desiran angin yang menembus gedung MTS lantai satu yang kami tempati.
Tak hanya hitungan jam, pengurus pondok pesantren Walisongo juga memliki inisiatif untuk tetap menjaga dan memberikan pelatihan kepenulisan kepada para peserta Sekolah Menulis sehingga mereka benar-benar akan berhasil menjadi penulis yang baik, dan mampu menjadi santri yang menghargai tulisan bahkan penulis.
Senada dengan harapan tersebut pengurus Pers Pondok Walisongo Jombang juga memiliki harapan sangat mulya, memiliki kader/santri yang nantinya mampu membangun lembaga pers yang sukses dan baik yang akan berdiri teguh di pondok pesantren Walisongo Jombang. Sebab, dengan menulis maka mereka akan mampu menghargai setiap detik yang akan menjadi sejarah. Baik itu dengan berupa tulisan karya fiksi atau bahkan non fiksi.
Terselenggaranya acaranya ini sangat diapresiasi oleh berbagai kalangan, baik itu dari pengaruh, seluruh pengurus pondok pesantren Walisongo, devisi Pers, juga oleh kalangan santri itu sendiri. Selain dari kalangan pondok pesantren Walisongo, acara ini juga dibantu dan didukung oleh para pemateri yang siap dan sanggup menemani proses Sekolah Menulis ini hingga selesai, diantara mereka adalah Senior Sekolah Menulis tingkat dua dan kru redaksi majalah Tebuireng Jombang.
Hayah, salah satu pengurus dibidang Pers mengaku sangat senang dan bangga karena terselenggaranya Sekolah Menulis ini sudah mampu menarik perhatian para santri, hingga seusai acara ini pun mereka tetap memancarkan wajah semangat dan terus berjuang untuk mampu menjadi penulis yang baik.