Novel tebal di bagian sampul belakang ini tertulis kalimat menohok:
Aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi. Secarik petuah yang tak berkesan berkhotbah ini menjadi inti novel yang berkover gambar sepatu untuk selalu mensyukuri hidup. Sepatu, barang yang dijanjikan sang ayah selepas melaut sebagai hadiah ulang tahun, merupakan titik di mana tokoh utama, Sri Ningsih, memulai fase perjuangan hidup yang teramat keras di usia belia.
KEMBALI KE ARTIKEL