Senjakah di tanganmu itu, tuan?
Menakik garis kejingga-jinggaan
Menyunting segala perih
Pada puisi yang letih
Sebagai ranggas keyakinan
Mungkin juga, was-was berlebihan
Ketika engkau memaknai rasa
Di sela jarimu bukan sekadar doa
Dengan laut yang teduh
Kelepak camar meriuh
Meski guratkan satu pertanyaan
"Kepada siapa cinta dipersembahkan?"
Yang aku suka adalah keindahan
Siluet menakjubkan, tuan
Lungkah di pelukan cahaya
Digiring waktu; mengangkasa
Mengajak matahari, awan-awan
Menyeru bahagia dan kesejahteraan
Sumedang, 28 Januari 2025