Seseorang menapaki malam sebagai kesunyian
Tetapi semesta tak lama mengaminkan
Sebab perlahan silir-semilir angin
Mencumbui daun-daun waringin
Dari kecupnya yang asyik
Kemudian, berisik ...
Tak ingin lagi tergoda perasaan sendiri
Dengan percaya, dia sudahi segala ini
Lantas kembali menyapukan kenangan
Yang berserak di lengang ingatan
Sambil bersenandung doa
Merdu, namun tergesa-gesa
Sumedang, 15 November 2024