Pada langkah yang sunyi, seorang lelaki
Melantaskan perbincangan dengan Penguasa hari ini
Manakala isi hati, tak mesti untuk dirinya sendiri
Di atas kepalanya mega mengarak cahaya rasa
Mengesahkan doa-doa tertumpat di saku celana
Laras yang dia suka, sejak dahulu kala
Tentang luka yang terburu dituntaskan
Alih-alih tak ingin memperpanjang kepedihan
Terpujilah nestapa, redup sudah digeser kesombongan
Sambil menata letak kaca matanya yang senja
Dia kata, "Tertawa saja, memang itu adalah cinta."
Ya, meskipun dirinya tak pernah menjadi siapa-siapa
Sumedang, 9 November 2024