Seseorang berdiri di tengkuk siang
Sambil mencari ke mana arah jalan pulang
Setelah sakit ditampar angin tanpa permisi
Lebam-lebam disiksa awan panas juga matahari
Dia kewalahan ...
Pikirannya pun buyar diketuk terik kenyataan
Di pelataran sadarnya, seseorang bertanya-tanya
Apa yang kemudian mampu dikekalkan rasa?
Di saat semesta selalu menawarkan pilihan
Tetapi mengakhiri bukanlah sebuah alasan
Sejatinya dia tahu itu nyeri
Namun kemudian dirinya rindu dan ingin kembali
Sumedang, 27 Oktober 2024
Vote Itha Abimanyu untuk BEST IN FICTION di Kompasiana Award 2024! Klik di sini untuk vote: https://kompasianival.kompasiana.com/voting