Hanya tertinggal manis kenangan saat menikmati pagi
Dari senyuman juga pada secangkir kopi
Sambil menyaksikan kamu sibuk mengenakan sepatu
Duhai, betapa ... aku rindu semua yang hangat dulu
Sebab setelah badai pergi, cinta malah ikut mati
Kita pun tak mencoba menghidupkannya kembali
Tetapi, masih bisakah segala kerumitan disiasati?
Misalnya dengan kita yang sama-sama jatuh cinta lagi
Bukankah silih berharap adanya kebahagiaan
Pelukan ternyaman penuh doa kebaikan
Ingatkan tempo hari, ketika cinta tumbuh di sepasang hati
Lalu pagi berkata, "Selamat saling menyayangi."
Sumedang, 16 Oktober 2024