Mimpi-mimpi itu, bapak
Telah begitu lama tersekap di ruang tunggu
Menjelma doa yang terlalu
Menunggu engkau mengamini
Meski 'percuma' selalu membayangi
"Sebentar lagi," katamu bapak.
Kepompong akan menjadi kupu-kupu
Dengan sepasang sayap dari harapan dulu
Tak aku coba untuk berasumsi
Takut nanti bersisik angkara dan durjana kembali
Sebab, seperti yang sudah-sudah bapak
Aku hanya cukup kebagian resah
Sedang engkau tak pernah salah
Lalu menyesali tempo hari, di bilik suara
Aku seperti memilih waktu kematianku saja
Sumedang, 11 Oktober 2024