SEORANG PEREMPUAN DI STASIUN SUNYI
Seorang perempuan di bawah langit malam
Memandang kesepian dalam-dalam
Dirinya merasa tak senang
Sang kekasih tiada kunjung datang
Sedangkan waktu menunjukkan pukul tua
Malam kian menampakkan taringnya
Aku melihat di kelopak mata perempuan itu
Bulan jatuh, meredup abu-abu
Manakala stasiun hanya sebuah sunyi
Deru rel kereta tak terdengar sama sekali
Pulanglah, Nona ...
Kembali ke rumahmu saja
Sang kekasih bisa jadi jauh tersesat
Pergi, bahkan diam di suatu tempat
Barangkali telah diculik semesta lain
Mungkin juga oleh takdir yang Tuhan ingin
Sumedang, 8 Oktober 2024