Kita pernah dipermainkan keadaan
Saat angin kemarau berembus perlahan
Bersilir-silir di antara gerisik daun tua
Menggumamkan muram cuaca
Engkau menjauh, tak lagi teduh
Jarak yang tak bisa aku sentuh
Dan sekarang musim hujan
Atap rumah kita bocor kenangan
Di mana perenungan deras tertuang
Dari kita yang sedang bersulang
Usai sudah berkali-kali silih mengagumi
Lalu hendak apa setelah ini?
Sumedang, 3 Oktober 2024