Suatu ketika pernah aku bermimpi
Sehidup denganmu sampai tua nanti
Menulis puisi cinta pada langit yang jingga
Sedang kulit kita kian keriput adanya
Di antara sebaris gerimis yang menari
Kita berdua bahagia berhaha hihi
Aku kepayahan mencari kaca mata
Engkau ketawa sambil menunjuk kepala
Waktu saja yang tidak mau bersekutu
Mengakhiri cerita tanpa memberi tahu dulu
Belum sempat kita memanen uban
Cinta tak menghasilkan apa-apa, kecuali kepedihan
Lalu apa guna curiga dan menduga-duga
Jika ternyata takdir bersama bukan untuk kita
Seiring senja yang perlahan berlalu
Aku pun tak lagi memimpikan mimpi itu
Sumedang, 24 September 2024