Padahal aku mengaduknya dengan benar
Tidak terlalu cepat
Tak pula lebih lambat
Tetapi di dalam cangkir kopiku
Tiada aku temukan dirimu
Wajahku jadi menyala, sebab terkecewa
Ditiup asap kopi berkali-kali
Lagi dan lagi, sebelum pergi
Maka apa selain menduga
Dari rasa pahit kopinya
Sampai di kemunafikan yang semu
Bukan lalu tentang putaran
Arah juga kepantasan
Garis bayangmu hanya teka-teki
Bahkan pada sisa ampas kopi
Sumedang, 7 Agustus 2024