Duhai, tuan yang rupawan
Sajakku semakin berlepotan
Sejak engkau berputar haluan
Dari hatiku cemplung ke kubangan
Haruskah aku pertahankan
Menulis kisah penuh ejekan
Sementara tuan malah asyik rebahan
Tertawa bersama setan-setan
Duh, kiranya tambah berantakan
Sebab yang terbaca hanya cacian
Tetapi rasa benar tak bisa dikiaskan
Apalagi jika melihat wajah tuan
Sumedang, 22 Mei 2024