Dua cangkir teh berselancar dengan pagi
Dalam gulungan percakapan kali ini
Lalu kita pun membuktikan
Betapa bahagia masih bisa bertahan
Meski tak lagi sebebas angin
Juga mimpi-mimpi yang kemarin
Kita hanya pahami kegembiraan
Serta hangat di setiap seruputan
Sambil malu memohon kepada-Nya
Untuk baik-baik saja dan lupa
Secangkir teh pernah hambar, dingin
Manisnya sempat ditinggal di pagi yang lain
Sumedang, 14 April 2024