Di antara letih kembara
Pada lembar-lembar semesta
Seseorang menciptakan puisi
Tentang hal bahagia sepanjang hari
Tetapi, sebait nyeri lantas mengaduh
Tepatnya di larik yang ketujuh
Sebuah nama begitu saja tertulis
Malah sengaja mengundang gerimis
Puisi terbuai dalam ilusi
Keabsurdan tampak nyata sekali
Lalu terbaca kata, 'Luka'
Menampilkan yang lama terlupa
Seseorang pun lekas menampar waktu
Ingin menyudahi kesesatan itu
Mengganti pena dengan tinta doa
Sampai perlahan, rinai kembali reda
Sumedang, 25 Maret 2024