Duduklah bersamaku sebentar saja
Akan kubacakan puisi tentang cinta
Telah aku siapkan wadah
Barangkali nanti, dirimu hendak muntah
Di meja ada secangkir kopi
Cukup nikmati tanpa kata tetapi
Bukankah kita sepasang kekasih
Meyakini dekat meski kerap berselisih
Satu jam berlalu ...
Dirimu sekadar diam seperti batu
Menyaksikan aku begitu payah
Diamuk rasa yang tak sudah-sudah
Apa mungkin aku salah menyuarakan
Atau belum sembuh dari kegilaan
O, ternyata puisi cinta ini
Hanya dimengerti oleh hatiku sendiri
Sumedang, 22 Februari 2024