Sebait puisi mengetuk jendela pagi
Mengabarkan duka hari ini
Sebab kemarin langit berhujan
Turunkan tangis dengan iris kepedihan
Menampilkan sebuah hati
Yang tengah kegigilan dalam sepi
Oh, duhai ... puisi!
Duka terlalu asyik menulis dirinya sendiri
Kenangan yang semalam kita baca
Menyelipkan catatan tentang lara
Ketika ingatan didera waktu
Kita menggugu pada pilu
Bukankah menjadi berlebihan
Jika detik kemudian masih kesuraman
Betapa kita rindu nyanyian pagi
Dengan irama syahdu di rekah mentari
Menghargai sesuatu yang berdetak
Menuturkan tabah dari segala sesak
Sumedang, 3 Februari 2024