Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Ketika Cinta Tak Menyisakan Apa-apa Selain Luka

3 Februari 2023   21:57 Diperbarui: 13 Februari 2023   21:35 432 67
Tolong katakan padaku, bagaimana cara memulihkan rasa? Sedangkan pedih, sedalam-dalam ingatan di kepala. Manakala menyambangi kenang, nyeri adalah dentang yang berulang-ulang.

Ah, aku terlalu teguh memahami, membiarkan nelangsa menyeruak, menari di dada kiri. Setelah badai berupa lara, getir itu meluluhlantakkan segala. Tak menyisakan apa-apa selain luka.

"Mungkinkah kepedihan telah jatuh cinta pada jiwa?"

Maka terus gempur aku, derita! Jangan pedulikan hujan yang bermain di mata. Biarkan elegi mengucapkan, "Selamat." Sampai pikiran sepi ini sekarat.

Lalu apalagi, selain menerima rengsa dan memasrahkannya dalam doa-doa. Berharap pada Sang Maha mengaminkan pinta, moga-moga duka tak lagi ada, tak lagi menyiksa.

Sumedang, 3 Februari 2023

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun