Ketika menemukan pagi, ibu menanak kembali rasa di hati
Sesekali meniup semprong di depan tungku
Tetapi yang meluncur dari matanya serupa rindu
Beliau tak keluhkan waktu, begitupun kenangan
Bahagia dan sedih terkadang tak masuk akal
Katanya, "Seperti peperangan."
Meski kepedihan begitu menakjubkan
Beliau titip keselamatan pada Tuhan
"Hidup hanya sekadar menjalani," ucap ibu.
Tungku ibu terus menyala
Sementara ayah, lebih memilih menjadi sepi
Meninggalkan bekas cerita di jendela kamarnya
Sumedang, 31 Desember 2022