Adalah rindu yang tak sengaja tergali di kenangan
Ia sendirian, diam
Kusut wajahnya memeluk ingatan
Di kejauhan sana, hujan meneteskan bulirnya seolah paham
Rindu bercerita tentang segala
Tentang sisa-sisa keindahan dalam kepala
Ketika menumpahkan detaknya pada sebuah sepi
Sungguh! Ia sangat butuh dikasihani
Detik-detik nan memelas
Dihadapkan pada kenyataan rasa tak berbalas
Barangkali tidak mengenal jera
Malah suka-suka di duka
Rindu, denyut jantungnya semakin terluka
Pasrah akan takdir semesta
Tapi nyatanya, mati pun tak ingin
Nestapa paling nyeri, ia anggap hanya cuaca dingin
Sumedang, November 2021