Siapa di antara kita yang mengingat petani meski ketika kita makan nasi? Saya hampir tidak pernah untuk mengatakan tidak pernah. Tiga tahun belakangan saya tinggal di satu kabupaten di Sumatera utara. Di daerah saya lebih berkesempatan untuk melihat hijaunya sawah dan peristiwa musim-musim bertani daripada ketika saya tinggal di Jakarta. Ini pun tidak dengan serta merta saya dengan penuh memikirkan petani sebagai pihak pertama yang menghadirkan nasi di piring saya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL