Perubahan politik di Timur Tengah pada awal tahun 2011 biasanya dijelaskan oleh gelombang demokratisasi, yang memandang gerakan politik di Timur Tengah sebagai gerakan demokratisasi yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menumbangkan otoritarianisme dan digantikan oleh proses transisi demokrasi. Arab Sring dianggap sebagai tanggapan "Kebebasan" dari otoritarianisme, kesukarelaan Liberalisasi politik dan demokratisasi di Timur Tengah. Peristiwa ini dimulai oleh seorang pemuda berusia 26 tahun di Tunisia, Protes oleh Mohammed Bouazizi Kekejaman pemerintahan lokal di bawah kediktatoran Ben Ali. Bouaziz membakar dirinya sendiri Menarik perhatian seluruh negeri bahkan dunia. Operasi bakar diri Bouaziz segera menarik perhatian luas melalui laporan media domestik dan internasional. Demontrasi yang terjadi di Tunisia akhirnya menyebabkan berita semakin meluas dengan adanya penyebaran informasi melalui media social seperti Facebook dan Youtube. Gerakan protes yang disebut "Jasmine Revolution" oleh media dengan cepat menyebar ke seluruh negeri. Jasmine Revolution, akhirnya dikenal sebagai pemberontakan rakyat di Tunisia yang memprotes korupsi, kemiskinan, dan represi politik dan memaksa Presiden Zine al-Abidine Ben Ali mengundurkan diri pada Januari 2011. Beberapa upaya dilakukan untuk memadamkan kerusuhan namun gagal, pada 13 Januari Ben Ali muncul di televisi nasional dan membuat konsesi yang lebih luas kepada oposisi, berjanji untuk tidak mencalonkan diri lagi sebagai presiden ketika masa jabatannya berakhir pada 2014. Dilansir dari Britanica Ben Ali menyatakan penyesalan atas kematian pengunjuk rasa dan bersumpah untuk memerintahkan polisi untuk berhenti menggunakan tembakan langsung kecuali untuk membela diri. Mengatasi beberapa keluhan pengunjuk rasa, dia mengatakan akan menurunkan harga makanan dan melonggarkan pembatasan penggunaan internet. Namun, konsesi Ben Ali tidak memuaskan para pengunjuk rasa, yang terus bentrok dengan pasukan keamanan, yang mengakibatkan beberapa kematian. Akhirnya pada tanggal 14 Januari media pemerintah Tunisia melaporkan bahwa pemerintah telah dibubarkan dan pemilihan legislatif akan diadakan dalam enam bulan ke depan. Namun pengumuman itu juga gagal memadamkan kerusuhan, dan Ben Ali mengundurkan diri sebagai presiden, meninggalkan Tunisia.
KEMBALI KE ARTIKEL