Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Cinta

6 Desember 2010   05:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:59 103 0
cinta

Sampai sekarang saya masih tidak mengerti apa arti cinta sebenarnya. Cinta membuat kita bahagia, bersemangat, dan berbunga-bunga. Pokoknya semua menjadi indah saat kita jatuh cinta. Misalnya, di pagi hari, saat siang harinya akan diadakan presentasi laporan dan semua hal menjadi tidak baik dihadapan kita. Saat berjalan menuju kelas, tiba-tiba kita melihat seorang yang terlihat sangat indah bercahaya melambai kepada kita dan TUUUIIIING!!!! Semangat langsung mencapai puncaknya saat itu juga. Semua hal menjadi tampak indah. Presentasi berjalan indah, semua pertanyaan menyebalkan dapat dijawab dengan senyuman dan jawaban memuaskan. Hari kita menjadi indah walaupun hanya dengan lambaian 1000 watt dari dia. Saat pertama hal seperti itu pasti kita rasakan. Indahnya dunia saat itu.

Beberapa tahun kemudian saat kita telah mendapatkan si target, semua itu seakan hanya mimpi. Tidak ada rasa meledak-ledak seperti dulu. Yang kita rasakan, ya hanya biasa saja. Mengapa hal itu bisa terjadi, padahal itu tidak pernah kita inginkan.

Dari beberapa sumber, saya membuat hipotesis. Hipotesis saya adalah cinta adalah sebuah reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Misalnya, Si A mengeluarkan hormon1, Si B menangkapnya dan blubuk-blubuk terjadi reaksi antara hormon1 dengan tubuh Si B. Reaksi tersebut menyebabkan jantung berdetak lebih kencang, peredaran darah lancar, rileks, dan semua itu membuat kita bahagia dan berbunga-bunga. Pada dasarnya tiap manusia memiliki aroma yang berbeda-beda. Bayangkan, pada zaman dahulu sebelum ditemukannya bola lampu bagaimana seorang suami membedakan istrinya dengan wanita lain saat malam hari. Suami itu mengetahui dengan pasti bagaimana aroma istrinya sehingga tidak akan tertukar dengan istri orang. Trus apa hubungannya dengan cinta? Saya berpikir benar kalau Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Contohnya ya sama seperti di atas. Saat Si A mengeluarkan hormon1, mengapa hanya Si B yang gembira. Sepertinya hormon1 besifat spesifik sehingga hanya Si B yang memiliki reseptor hormon1 dari Si A yang dapat menerimanya. Mungkin benar, mungkin salah. Semua ini hanya hipotesis. Haha.

Selanjutnya, pertanyaan mengapa kita bisa kehilangan rasa berbunga-bunga bila hubungan sudah berlangsung lama. Saat menerima respon, terdapat mekanisme yang dinamakan adaptasi. Karena adaptasi, sebuah rangsangan yang sering kita rasakan perlahan-lahan akan berkurang sensasinya. Contohnya dapat kita rasakan sendiri. Saat kita pergi ke kebun binatang, saat pertama masuk, kita merasakan aroma yang tidak mengenakan. Beberapa lama, aroma itu tidak akan kita rasakan lagi. Nah, sama seperti dengan aroma binatang, lama-lama kita akan beradaptasi dengan aroma pasangan kita sehingga tidak ada perasaan lebih seperti dulu.

Begitu deeeeh....

Saya belum dapat menentukan hormon-hormon apa yang berpengaruh. Semua yang saya baca masih belum pasti dan walaupun ada yang pasti, terlalu “jorok” untuk ditulis di sini. Terima kasih untuk yang membaca. Maaf kalau masih terlalu dangkal. Tambahan pengetahuan sangat diterima :)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun