Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kaderisasi

20 Juli 2010   16:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:43 1314 0
Di suatu universitas di Indonesia, kaderisasi merupakan suatu hal sakral yang sudah menjadi budaya. OSPEK, orang biasa menyebut kaderisasi dengan nama itu. Sebenarnya, kaderisasi bukan sesuatu yang buruk untuk diikuti. Dalam kaderisasi, banyak hal yang dapat dipetik untuk kehidupan kita di kampus tersebut. Nah, permasalahan muncul apabila seorang siswa terlalu banyak mengikuti kegiatan kaderisasi. Apa sih arti kaderisasi?

Menurut suatu sumber yang saya baca kaderisasi adalah proses pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai tertentu kepada seorang kader. Atau menurut bahasa pengkader saya,  kaderisasi adalah suatu ajang untuk menurunkan nilai-nilai. Ngga ngerti menurunkan nilai dari pengkader ke kader atau penurunan nilai-nilai dari bagus ke jelek yang ada. Kalimat yang ambigu.

Dalam kenyataanya, yang terjadi di negri ini, kaderisasi adalah sebuah ajang plonco senior kepada junior. Apakah untuk menjadi lebih baik kita harus diteriaki, dibentak, diperintah sesuka hati? Mungkin bisa digunakan sebagai shock therapy. Lalu apa yang terjadi kemudian jika shock therapy sudah tidak menjadi shock therapy karena terlalu sering dilakukan. Rasa kita mati terhadap bentakan, raga menjadi malas dengan perintah, dan rasio menjadi tidak peduli terhadap keadaan sekitar. Kita berusaha mencari pembenaran terhadap diri sendiri untuk diberitahu kepada orang lain. Tidak ada rasa bersalah dalam diri kita, karena tidak ada ampun untuk orang yang bersalah. Nilai-nilai seperti itukah yang harus kita turunkan kepada generasi kita selanjutnya?

Mereka selalu bilang kalau hal ini akan menjadi bekal untuk kalian di dunia luar kampus. Saya tidak percaya. Dunia dapat kita jalani dengan hati ikhlas tanpa tekanan. Semua hal yang dilakukan karena tertekan, tidak akan bagus hasilnya.

Saya menulis ini untuk mempengaruhi semua orang yang membaca. Apakah kita mau terus menjadi bangsa yang mau bertindak hanya saat tertekan? Semua tergantung anda semua.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun