Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Tafsir Lain Sedekah

23 Agustus 2020   14:34 Diperbarui: 23 Agustus 2020   14:35 163 6
Maksudnya begini. Andai kita punya lemari dengan isi penuh pakaian. Lalu, kita ingin menambah pakaian baru. Maka, opsinya, dengan mengeluarkan pakaian lama atau membeli lemari baru.

Membeli lemari baru, sudah keluar konteks dari konteks awal menambah pakaian baru. Maka, logika yang sesuai dengan konteks awal, mengeluarkan pakaian lama dari lemari, untuk digantikan posisinya dengan pakaian baru.

Sekarang, timbul masalah baru. Mau dikemanakan pakaian lama itu? Jika, dibiarkan saja, tentu akan menjadi sampah di rumah kita.

Solusi terbaiknya, pakaian itu, dikeluarkan dari rumah. Bentuknya bisa dibuang ke tong sampah atau di sedekahkan.

Analog dengan contoh di atas. Maka, kini kita buat contoh yang esktreem. Jika semua pakaian dilemari kita sedekahkan. Maka, tak ada alternatif bagi kita, kecuali membeli pakaian baru.

Demikianlah logika sedekah. Jika menginginkan masuk sesuatu yang baru. Maka, sedekahkan apa yang ada saat ini.

Pendekatan kedua. Pendekatan aliran air.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun