Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Berkunjung ke Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di Lamongan

21 Februari 2017   10:29 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:21 4460 13
Ketika usia saya beranjak 24 tahun, saya diajak Ibu 'pulang kampung'. Inilah pertama kali saya menginjakkan kaki di tanah kelahiran kedua orang tua. Tanah leluhur, Ranah Minang. Sejak tiba di Ranah Minang, seluruh alur cerita dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck menghantui saya. Saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk menapaki daerah-daerah yang disebutkan dalam lokasi Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Mulai dari Batipuh, Kota Padang Panjang, Stasiun Padang Panjang. Hingga, ketika tahun awal 80’an saya berdomisili di Jakarta, saya tetap mengejar Sang Idola, Buya Hamka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun