Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Sekolah 'Berpintu Lebar'

19 Desember 2012   01:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:24 150 0

Pada waktu saya membangun Mall Taman Anggrek tahun 1993, seorang teman yang dikenal suka berkelakar, mengatakan bahwa di Kampungnya banyak sekolah berpintu lebar; maksudnya apa? Tanya saya. Dia menjelaskan bahwa sekolah tersebut pada dindingnya, banyak lubang-lubang, sehingga siswa bebas keluar masuk ruang sekolah, tanpa harus melalui Pintu.

Pada tahun 2010 ketika saya di Banten Selatan, saya menjumpai banyak sekolah berpintu lebar tersebut, ingatan pada kawan itu kembali lagi, hal yang dahulu saya anggap hanya sebagai kelakar, ternyata kini ada dihadapan saya. hari gini…..tahun 2010, masih ada sekolah berpintu lebar??? Apa kata dunia

Lima Misi Pendidikan

Padahal dari lima misi pendidikan nasional, tiga diantara lima misi pendidikan nasional Indonesia bicara tentang layanan…..keterse-diaan layanan, keterjang-kauan layanan dan kesetaraan memperoleh layanan, lalu pada sekolah berpintu lebar, tiga misi ini seluruhnya tidak terpenuhi. Ketersediaan layanan (fisik bangunan) jelas sangat memperihatinkan, keterjangkauan layanan (akses jalan), hal ini juga tidak terpebuhi, karena letaknya di daerah yang sulit dijangkau dan terakhir; kesetaraan layanan,…boro-boro setara, mirip-mirip aja kaga

Sebuah Solusi

Lalu mulailah para tetua dan pemuka masyarakat mengadakan musyawarah Desa Campuran, pada musyawarah yang juga dihadiri oleh wanita ini, dihasilkan kesimpulan bahwa sekolah Berpintu Lebar masuk pada agenda yang segera untuk dibangun, profosalpun segera dibuat, lalu dengan dibantu oleh fasilitator yang juga volunteer, maka dihitunglah besar anggaran biaya, dengan dana berkisar pada angka 176 juta, maka dibuatlah pekerjaan pembangunan sekolah, organisasi yang mengerjakan pembangunan sekolah disebut sebagai Team Pengelola Kegiatan, bersama masyarakat desa, dimulailahpekerjaan besar di desa tersebut, pada akhir Desember 2010…….. Sekolah Berpintu lebar itu kini beralih menjadi sekolah berstandar Nasional, ukuran pintunya masih tetap selebar pintu yang lama, tapi sebutan sekolah Berpintu lebar kini tiada, karna dinding sekolah sekarang sudah tidak dapat dijadikan pintu alternatif siswa untuk keluar masuk lokal, sebagai rasa syukur masyarakat mengadakan syukuran yang dikemas dalam Musyawarah Desa Serah Terima. Ketika seorang teman membaca draft tulisan in, teman tersebut berkomentar; bahwa cara-cara pembangunan yang dilakukan orang-orang desa tersebut, khas pada tahapan pekerjaan fisik pada program PNPM-MP, lalu dengan enteng saya jawab; lha kalau PNPM-MP mampu membangun dan melakukan apa yang luput dari deteksi departemen terkait, apa salahnya…??? Atau ada jawaban yg lebih pas lagi???

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun