Kalau ada lelaki yang kokoh bak batu karang, maka akulah orangnya. Bukannya, tak punya kelemahan, tentu saja ada, namanya juga manusia. Tetapi di depan Assad, aku harus bersikap dan berperilaku sebagai bapak Singa. Bahkan jauh sebelum aku memilki anak, Assad. Ayahku selalu mengingatkan akan arti namaku. Togar.Kau tahu arti Togar? Begitu selalu Ayah bertanya. Artinya adalah tegar, kokoh, bak batu karang di tepi laut. Selalu dihantam ombak dan badai. Namun, selalu saja berdiri kokoh tak bergeming. Bahkan, kau harus lebih kuat dari itu. Batu karang tak memiliki otak dan tak sekolah. Tetapi, kau memiliki dua-duanya, begitu selalu kata Ayah. Itulah Ayah, selalu menjawab apa yang dia tanyakan sendiri. Jadi bagiku, perilaku kokoh bak batu karang itu, bukan hanya di depan anakku, Assad, tetapi juga sebuah amanat yang diberikan Ayah atas nama yang kusandang.