Ririn Nurhayati, salah satu anggota komunitas ini mengatakan, "rendahnya minat baca orang Indonesia yang sangat rendah, kita juara 3 dari bawah menggerakkan komunitas kami membuka lesehan baca. Bukan sekedar menawarkan buku-buku Siroh Nabawiyah seperti Rasulullah Teladan Utama atau Sains Quran, kami juga mempersilahkan masyarakat dari usia anak-anak sampai dewasa untuk membacanya di lesehan baca kami."
Lesehan baca yang diselenggarakan minggu pagi itu pun terlihat rame oleh anak-anak dan beberapa orang dewasa kota Palu yang penasaran dengan buku-buku yang digelar. Lapangan Vatulemo menjadi tempat yang strategis karena di hari minggu, banyak masyarakat lalu lalang sehingga edukasi yang diadakan komunitas Lesehan Baca Palu Bangkit ini mendapatkan perhatian yang besar di masyarakat.
"Membeli buku dan membacanya adalah investasi jangka panjang. Investasi yang akan menghasilkan "intangible asset" yaitu asset yang tidak terlihat tapi mahal nilainya, yaitu KARAKTER." pungkas Silva Azis, salah satu anggota komunitas proparent.
Tak tanggung-tanggung, lesehan baca yang diadakan ini tidak berbayar sama sekali. Muhammad, tamu lesehan baca mengatakan, "Senang sekali ada lesehan baca seperti ini di Palu karena jarang sekali bisa baca buku. Di sekolah sekarang perpustakaan bukunya kurang kenal dan kurang tertarik."
Untuk masyarakat di sekitar kota Palu dan di sekitar Lapangan Vatulemo yuk mampir ke Lesehan Baca Palu Bangkit. Bersama bangkitkan literasi di Palu mulai dari diri sendiri
@berbagikisahteladan