Jika mendapatkan beasiswa melalui jalur umum sudah sesak, penuh dan sukar. Maka salah satu alternatif yang bisa dilalui adalah dengan menjadi Research Assistant (RA). Kewenangan pemberian beasiswa ini menjadi otoritas professor yang menangani penelitian. Sehingga dengan dana penelitian yang didapatkan sang professor, kita bisa mendapatkan gaji bulanan.
Tugas utama kita sebagai RA adalah dengan membantu professor dalam pengumpulan data. Termasuk mengelola kantor penelitian yang dipimpin professor. Untuk dana bulanan disesuaikan dengan tingkat pendidikan. Sebagai gambaran RA dengan kualifikasi S1 mendapatkan sekitar RM 1400 , dengan kurs Rp. 3,000 maka setara dengan Rp. 4,200,000. Sementara bagi yang menyelsaikan kuliah S3, dana bulanan mencapai RM 2,000. Bukan uang yang besar, tetapi dengan kondisi Malaysia, apalagi kalau tinggal di sekitar daerah kampus. Uang sebesar itu mencukupi dengan standar pola hidup mahasiswa. Sesekali makan di rumah makan, plesiran di Kuala Lumpur.
Sambil merampungkan studi S2/S3, maka kita akan terbantu dengan akses data-data penelitian. Akan lebih bagus lagi kalau tesis yang kita tulis berkenaan dengan penelitian professor tersebut. Sehingga pada tahap akhir, kita akan mendapatkan kesempatan memperoleh bantuan penelitian. Bagi yang menekuni ilmu eksakta, ini berarti dukungan laboratorium yang memadai. Dimana keperluan alat-alat dan kelengkapan laboratorium disediakan dari dana penelitian.
Kewajiban sebagai RA adalah membantu professor dalam publikasi ilmiah. Walaupun ini akan berat, tetapi kita akan mendapatkan keuntungan dengan tercantumkan nama kita sebagai anggota dalam publikasi makalah tersebut. Sejak 2009, perguruan tinggi Malaysia hanya membolehkan dosennya melakukan publikasi di jurnal yang terindeks Scopus. Bahkan sejak 2010 ditingkatkan menjadi indeks ISI dan Thomson. Bagi yang menekuni dunia akademik, suatu makalah yang diindeks Scopus, ISI dan Thomson membuktikan kepakaran kita dalaam bidang ilmu berkenaan.
Terakhir, tips untuk mendapatkan beasiswa ini adalah dengan banyak menghadiri seminar internasional. Dimana kesempatan untuk bertemu dengan professor. Cara kedua, melakukan pendataan tentang penelitian-penelitian yang lagi trend di Malaysia melalui pameran pendidikan yang diselenggarakan kampus dan kedutaan Besar Malaysia secara berkala. Ketiga, dengan mengontak atase pendidikan kedutaan Malaysia untuk mennayakan informasi penelitian dosen-dosen yang lagi dijalankan tahun yang akan datang. Biasanya atase pendidikan kedutaan Malaysia berasal dari kampus-kampus yang diberi label universitas riset. Terakhir, memantau Scopus, ISI dan Thomson untuk mendapatkan makalah dosen-dosen yang sudah dipublikasi. Melalui makalah tersebut, kita bisa mendapatkan email sekaligus menyatakan ketertarikan kita dengan penelitian professor.