melirik hikayah kebisuan dalam lamunan bergejolak
kau yang datang seketika berlalu pergi seolah angin
seiring kenangan nestapa luka membekas yang tak ingin ku nikmati
inginnya aku bersembunyi di ruang yang mampu menghilangkan tentang mu
aku tertipu akan indah mu
hingga garam ku kira madu
kau menelanjangkan tulus ku
aku terbengkalai gundah dengan sunyinya kehilangan
meratapi alur cinta ku yang hangus terpanggang oleh kobaran api dusta mu
ketika hati ku merintih sakit
kau malah bertahta bahagia dengan rintihan ku
kau sungguh kejam untuk rupa mu bak bidadari surga
Apa kau mengira batin Ini kuat
Dengan hantaman tsunami dusta mu
Tentang kita hanya menyisahkan kenangan kelam
Aku disini masih dengan ketulusan
Kau pergi dengan dusta mu
Jangan kau kembali Ssat kau didustai
Karena ketulusan ku, bukan untuk mu lagi
Tak mendendam
Takkan pula membenci
Ku ingin tulus ku bertahta pada cinta yang tulus
Maluku Utara, 9 November 2021
ISWAN DUKOMALAMO
Sumber : https://www.narasipublik.my.id, malut.indonesia.co.id dan Jurnalis.id