Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Koneksi Antar Materi Modul 1.3. Visi Guru Penggerak

29 September 2023   14:34 Diperbarui: 29 September 2023   15:04 455 2
Halo, saya Isur Suryati, calon guru penggerak dari SMP Negeri 1 Sumedang, Kabupaten Sumedang. Saya ingin berbicara tentang betapa pentingnya koneksi antara berbagai materi yang diajarkan dalam pendidikan guru penggerak . Mari kita eksplorasi mengapa ini penting dalam esai ini.

Pendahuluan: Membimbing Anak-Anak Mengikuti Kodrat Alam dan Zaman

Dalam dunia pendidikan, peran seorang pendidik sangat vital. Filosofi Ki Hajar Dewantara mengajarkan kepada kita bahwa pendidikan adalah sarana untuk membimbing anak-anak agar bisa mengikuti kodrat alam dan tuntutan zaman. Bagaimana kita, sebagai pendidik, dapat mencapai hal ini? Itulah yang akan kita bahas dalam esai ini.

Pahami Profil Pelajar Pancasila: Enam Dimensi Kunci

Profil pelajar Pancasila memberikan pedoman penting bagi guru untuk membimbing siswa menuju pendidikan yang lebih baik. Terdapat enam dimensi penting dalam profil ini yang harus dipahami seorang pendidik:

Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa: Pendidikan yang baik tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang membangun nilai-nilai spiritual yang kuat pada siswa.

Berakhlak Mulia: Siswa harus diajarkan untuk memiliki akhlak yang baik, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan berperilaku baik.

Berkebhinekaan: Dunia kita penuh dengan keanekaragaman budaya. Seorang guru harus memahami nilai-nilai kebhinekaan dan mengajarkannya pada siswa.

Global: Dalam era globalisasi, siswa perlu memahami peran mereka dalam masyarakat global. Pendidikan harus mempersiapkan mereka untuk itu.

Gotong Royong: Konsep gotong royong adalah pondasi sosial yang penting. Guru harus membantu siswa memahami arti kerjasama dan solidaritas.

Mandiri dan Bernalar Kritis: Siswa perlu diberdayakan untuk menjadi individu mandiri yang juga mampu berpikir kritis.

Menghubungkan Materi dengan Paradigma Inquiry Apresiatif

Bagaimana kita, sebagai guru, bisa membantu siswa mencapai profil pelajar Pancasila ini? Jawabannya adalah melalui paradigma pendidikan yang disebut "inquiry apresiatif." Ini adalah cara untuk memahami siswa kita dengan lebih baik dan membantu mereka mengembangkan potensi mereka.

Tantangan: Rasa Percaya Diri

Di SMP Negeri 1 Sumedang, kami menyadari bahwa rasa percaya diri adalah hal yang penting. Sebagian besar siswa kami sudah memiliki kemampuan untuk tampil di depan publik, tetapi masih ada yang memerlukan dukungan untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Prakarsa "PERCEKA": Solusi untuk Peningkatan Karakter

Dengan pemahaman ini, saya memutuskan untuk menciptakan prakarsa yang saya sebut "PERCEKA." Prakarsa ini bertujuan untuk meningkatkan karakter siswa dalam beberapa aspek penting:

Percaya Diri: Kami ingin memberikan dukungan kepada siswa agar merasa lebih percaya diri saat berbicara di depan umum atau melakukan aktivitas lainnya.

Religiusitas: Kami juga ingin membangun nilai-nilai religiusitas yang kuat pada siswa, sehingga mereka memiliki dasar moral yang kokoh.

Keterampilan Cekatan: Di dunia yang terus berubah, keterampilan cekatan sangat penting. Kami ingin siswa kami siap bertindak cepat dan efisien.

Kreativitas: Kemampuan untuk berpikir kreatif adalah kunci untuk memecahkan masalah. Kami ingin siswa kami menjadi pemikir kreatif.

Kemampuan Adaptasi: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan adalah keahlian penting. Kami ingin siswa kami siap menghadapi perubahan dengan baik.

Mengartikan Visi Melalui Paradigma Inquiry Apresiatif

Bagaimana visi ini menjadi lebih berarti berkat paradigma inquiry apresiatif? Paradigma ini membantu kami memahami siswa kami dengan lebih baik, sehingga kami dapat merumuskan visi yang lebih konkret dan relevan. Visi saya adalah "Terwujudnya generasi yang memiliki rasa percaya diri, religiusitas, keterampilan cekatan, kreativitas, dan kemampuan adaptasi untuk mendukung profil pelajar Pancasila."

Kesimpulan: Menginspirasi Perubahan Positif

Melalui prakarsa "PERCEKA" dan paradigma inquiry apresiatif, kami yakin bahwa visi ini akan menginspirasi banyak orang. Kami ingin menjalankan peran sebagai pendidik sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yang mengikuti kodrat alam dan zaman, serta menciptakan profil pelajar Pancasila yang tangguh.

Penutup: Menginspirasi Melalui Koneksi Antar Materi

Pentingnya koneksi antara berbagai materi yang diajarkan oleh guru penggerak tidak bisa diremehkan. Ini adalah kunci untuk menciptakan pendidikan yang membimbing dan siswa yang siap menghadapi masa depan. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap pesan ini. Semoga kita semua bisa menjadi inspirasi untuk perubahan positif dalam pendidikan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun