Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Artikel Utama

Belajar dari Filosofi Ikan Salmon: Sibuklah! Agar Kamu Tetap Hidup

27 Februari 2022   19:23 Diperbarui: 7 Maret 2022   00:30 5163 29

Segala yang ada dalam kehidupan kita ini. Sejatinya mereka tidak pernah diam, stagnan, bahkan berhenti. Semua terus berdetak, melangkah, bahkan berlari. 

Coba kamu lihat sekeliling, adakah yang hanya duduk mencangkung, bertopang dagu? Meski ada yang berlaku seperti itu, hatinya pastilah terus bergerak, berbicara dengan nuraninya. 

Bukan hanya mahluk hidup yang terus bergerak dalam hidupnya. Masalah pun yang pada hakikatnya berupa hal abstrak dan tak kasat mata, tetap bergerak. Entah, ke arah yang lebih baik, atau sebaliknya.

Dalam ilmu Fisika, definisi gerak adalah berubah tempat, posisi, atau kedudukan. Bisa hanya sekali, dua kali, maupun berkali-kali. Bergerak bisa ke berbagai arah. 

Tidak hanya melangkah maju, bisa juga mundur, naik, turun, maju-mundur, dan naik-turun. Gerak juga tidak terbatas sekedar perubahan fisik, tapi juga bisa perubahan hati, rasa, dan pikiran.

Gerak bisa dipengaruhi oleh dua hal, internal dan eksternal. Internal, bila gerak itu dipengaruhi oleh rangsangan otak yang ada di dalam diri kita. Berupa keinginan untuk melakukan sesuatu, dan tidak melakukan sesuatu. 

Termasuk gerak eksternal jika ada rangsangan dari luar berupa keadaan alam seperti angin, hujan, dan lain-lain. Perubahan hati, perasaan, dan pikiran juga dapat disebabkan oleh pendapat orang lain, bahan bacaan, tontonan, dan lain-lain.

Sibuk, maka otak berfungsi baik

Dilansir dari cnnindonesia.com, bahwa bergerak karena sibuk melakukan aktivitas. Baik aktivitas di rumah, maupun di tempat kerja, ternyata berhubungan dengan fungsi kognitif yang lebih baik. Terutama pada kerja memori, penalaran, dan kosa kata.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan jurnal Frontiers di Aging Neuroscience diperoleh hasil bahwa menjadi sibuk sudah menjadi fakta kehidupan modern saat ini. 

Ternyata, orang yang melaporkan tingkat kesibukkan sehari-hari yang lebih besar, cenderung memiliki kognisi yang lebih baik. 

Dalam bidang kesehatan mental, dokter pun menyarankan agar pasien yang menderita depresi untuk tetap sibuk bergerak dan beraktivitas sebagai terapi pengalihan perhatian dari kondisinya.

Orang yang menjadikan kesibukan, bergerak, dan aktivitas sebagai gaya hidup mereka, mentalnya lebih sehat, memiliki kesempatan untuk belajar lebih luas dalam berbagai situasi. 

Hal ini sebagai salahsatu cara untuk 'menemukan' diri mereka. Selain itu, bermanfaat juga dalam menghasilkan rangsangan pada kognisi mereka. 

Dengan kata lain, orang yang mengisi hidupnya dengan kesibukkan akan lebih bahagia, sehat mentalnya, dan memiliki kecerdasan kognitif lebih baik dibanding orang yang mengisi hari-harinya dengan rebahan, mager, dan scroll media sosial.

Walaupun, tidak bisa ditampik bahwa kondisi terlalu sibuk juga dapat menyebabkan stress akut. Oleh karena itu, para ahli dan dokter menyarankan agar sibuk itu memiliki tingkatan-tingkatan yang baik, jangan terlalu tinggi dan menimbulkan beban mental. 

Wajar-wajar saja, ya. Agar kamu tidak terjebak dalam kesibukkan yang mengganggu kesehatan mental. Tips berikut dapat kamu terapkan dalam aktivitas keseharian kamu.

1. Di dalam satu minggu, tentukan bahwa 4-5 hari adalah hari kerja kamu. Di dalam hari-hari tersebutkan tuntaskan semua pekerjaan di kantor atau di rumah, jangan ada yang tertunda. 

Selesaikan hari itu juga, pegang teguhlah prinsip bahwa apa yang dapat dikerjakan hari ini, maka kerjakanlah, jangan menunggu esok atau nanti. Karena, hari esok adalah hari yang lain. Tentu saja, akan ada tugas yang lain lagi.

2. Dari ke-5 hari kerja tersebut, pilih satu hari tersibuk untuk menyelesaikan satu tugas yang dianggap berat. Umpama, hari Jum'at karena biasanya pada hari ini, aktivitas kantor agak senggang. Janjilah pada diri sendiri, untuk menuntaskan tugas tersebut, hari itu juga.

3. Tentukan hari me time, umpama hari Sabtu. Sehari tersebut, luangkanlah waktu untuk bebaskan diri dari target. Nikmati me time dengan menyenangkan dan tanpa beban. 

Secangkir teh hangat dan kudapan manis di sore hari adalah bentuk me time yang lumayan asyik juga. Tapi, bila kamu berencana ke luar rumah. Pilih tempat me time yang tidak terlalu jauh dari rumah. Agar kondisi badan kamu tetap fit, dan tidak terkuras di perjalanan.

4. Minggu adalah hari keluarga, hadirkan waktu yang berkualitas penuh kehangatan di hari ini. Nikmatilah memasak bersama di rumah, olah raga santai seperti jalan-jalan keliling komplek, berburu kuliner di pasar kaget, atau sekedar nonton film kesayangan bersama keluarga.

Nah, keempat hal tersebut akan membuat hari-hari kamu sibuk. Namun, sibuk yang sehat bagi badan dan mental kamu. Karena, ada saat di mana kamu terbebas dari target. 

Aktivitas di masa pandemi

Aktivitas masyarakat di masa pandemi, tentu saja akan berbeda dengan waktu sebelum pandemi. Karena, terdapat beberapa aturan dan batasan terkait mobilitas, kerumunan, dan keramaian. 

Dilansir dari databoks.katadata.co.id, berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Ipsos, bahwa aktivitas fisik masyarakat Indonesia menurun selama pandemi. Hal tersebut, disebabkan karena masyarakat dihimbau untuk berada di rumah saja.

Sumber : Databoks.katadata.id

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun