23 Januari 2022 11:35Diperbarui: 23 Januari 2022 18:371549
Dia diam melipat seribu kalimat di mulutnya Hanya titik dan koma ia julurkan pada keriap kisah semesta Senyum sembunyi dengan rahasia dalam setiap kerdipan netra Apalagi empati dia buang jauh-jauh dari perbendaharaan kata di hidupnya
Sepi singgah di nyenyak kesabaran Tawarkan riuh suara tabuh dari ceruk kesunyian Aku menyambutnya dengan tinju kemenangan Karena kini sepiku akan merdeka penuh kebebasan
Aku bosan berbicara dalam hati Sesekali ingin ku berteriak dan kusuarakan kisah nurani Meski mulutmu terkatup dan senyummu menepi Aku tak bergeming dan tetap akan pergi
Wajahmu muram bertabur sendu Saat ku ucapkan pamit pada keras kepala di pinggir ego-mu Maap aku sudah selesai dengan masa lalu kataku Kau membisu kulihat bening menetes di jantungmu
Aku juga ingin bahagia dan merdeka Tanpa teriakan dan kata-kata perintah yang menyiksa Jika terus bersama sepi yang merantai jiwa raga Jantungku sebentar lagi kan berhenti tuk menyala
Kini matahari dan dunia merangkulku Mendekap dalam keriap euphoria yang kelu Aku keluarkan semua kekayaan jiwa yang terbelenggu Hari ini sepiku bebas nikmati seribu lampu
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.