KOMENTAR
Puisi
Pilihan
Semangkuk Sup dan Cerita Pagi Hari
9 Januari 2022 19:31
Diperbarui: 9 Januari 2022 19:47
672
11
I
Kala pagi membuka mata, uapkan seni di kisah paling belakang Pijar sang mentari mengintip di balik jendela kamar Ku tatap kabut dan senyum bidadari cantik-ku Dia mengigau di balik lelapnya, "Sup ayam!" Inspirasi tiba-tiba saja berkeriap dalam otak betina-ku II "Bang, ayamnya dua puluh ribu saja, dipotong buat sup." Suaraku menggelegar kalahkan bising mobil tetangga sebelah seledri, bawang daun, lada, wortel parade goyang dalam kepala Pagi berlari mengejar bayang-bayang sang surya dalam tiang jemuran Semangatku membuat sup bagai pejuang kalahkan musuh III Warna biru dari api kompor membakar wajan Didihkan air tumisan bawang merah, bawang putih, dan lada Aromanya koyakkan lapar mengawan ke langit lepas Tiba-tiba saja ketukkan di pintu depan pudarkan fokus-ku Tergesa ku temui tetamu, dan sedikit basa-basi hiasi pagi IV Sepeminuman teh berlalu Tanganku tergesa gailkan air sup di wajan tampak mendedah "Tinggal masukkan potongan ayam, bumbu dan seledri." gumamku. Lewat kerlingan mata, ku lihat beberapa kucing pesta pora Sekantung daging ayam itu, oh Tuhan, habis tak bersisa V Sup hangat itu tetap terhidang, tentu saja tanpa potongan ayam Anakku bertanya, "Ayamnya mana, Ma?" tatap matanya bening dan polos Mengiris rasa bersalah dalam lapisan terdalam di hatiku Dia menggantang kesal, tangannya terlipat di dada Sup ayam pagi ini hadirkan kecewa mendalam di hatinya VI Pagi telah pulang, senja merayap di batang bambu depan rumah Hatiku masih saja meratap, pada sup ayam yang gagal terhidang Mencari-cari apa yang salah, kucingkah? atau tetamukah? Tidak etis rasanya, nalar suciku tidak mengijinkannya Jadi, aku lah yang bersalah? VII Ya, Rabb penguasa semesta alam, terima maafku Hatiku merintih perih, apa dayaku hanyalah insan alpa Niat hati ingin membuat anak bahagia, malah membuatnya lebih kesal Di penghujung malam, aku tiba pada puncak kesadaran Bahwa manusia hanya dapat berencana, Tuhan jua yang berkuasa mengabulkan Sumedang, Di ujung lelah Januari 2022
KEMBALI KE ARTIKEL