Awal Mula Gabung Bersama Nyalanesia
Pada penghujung bulan September, tepatnya tanggal 28 September 2021. Tim literasi SMPN 1 Sumedang terdaftar sebagai salah satu sekolah yang mengikuti Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) 2021 yang digagas oleh Nyalanesia. Tim literasi tersebut terdiri dari satu orang guru sebagai Guru Koordinator yaitu Ibu Hj. Warnidah, S.Pd. Empat orang guru pembimbing literasi (Tuti Muliawati, S.Pd., Atin Sumartini, S.Pd., Rully Uun Ubaidah, S.Pd., dan saya sendiri Isur Suryati, S.S.) bersama 50 orang peserta didik sebagai anggota literasi.
Sebagai informasi, Nyalanesia adalah sebuah platform yang menyajikan puluhan program literasi terintegrasi yang memfasilitasi akademisi Indonesia untuk menerbitkan karya, belajar dan mengasah kompetensinya, serta meningkatkan karir, prestasi, dan kebermaknaan hidupnya. Akademisi yang dimaksud adalah mulai dari siswa, mahasiswa, guru & dosen, organisasi, peneliti serta para profesional dengan berbagai bidang yang ditekuninya.
Agenda Penting Program GSMB Nasional
Setelah sukses melakukan sosialisasi dan pendaftaran program dan BIMTEK pelaksanaan program GSMB Nasional. Tim literasi sekolah memasuki tantangan ketiga yaitu menyelenggarakan workshop digital mandiri. Dalam workshop ini, tim literasi sekolah mengundang Dadan Andana, M.Pd. Sebagai nara sumber untuk memberikan penguatan, motivasi dan tata cara penulisan. Acara workshop ini dibuka oleh kepala sekolah SMPN 1 Sumedang, Asep Ruhendi, S.Pd, M.Si. dan dihadiri oleh guru-guru dan peserta didik anggota literasi. Â
Penting untuk diketahui bahwa, Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMB Nasional) adalah sebuah program pengembangan literasi sekolah, yang memfasilitasi seluruh siswa dan guru jenjang SD, SMP, SMA dan sederajat untuk dapat menerbitkan buku ber-ISBN, mendapatkan pelatihan dan sertifikasi kompetensi, pendampingan pengembangan program literasi, serta kompetisi berliterasi paling bergengsi di tingkat nasional dengan total hadiah jutaan rupiah.
Program yang diselenggarakan oleh Nyalanesia ini merupakan agenda tahunan yang telah terselenggara sejak tahun 2016. Berkolaborasi dengan berbagai instansi pendidikan, pemerintah dan perusahaan peduli literasi, program GSMB Nasional telah diikuti 1.378 sekolah dari 33 Provinsi, dan berhasil membantu lebih dari 280.000 pelajar dan pendidik Indonesia untuk menerbitkan 3.000 judul buku bersama.
Proses Berkarya
Tim literasi sekolah di bawah arahan guru koordinator, melaksanakan program utama GSMB yaitu penulisan karya dan pengiriman dokumen-dokumen yang melengkapinya seperti biodata tim literasi dan karyanya berbentuk puisi. Langkah pertama, kami diminta menuliskan puisi bertema lokal/daerah tempat kita tinggal yakni kota Sumedang tercinta.
Peserta didik dan guru pembimbing literasi berpacu mencetak karya berupa puisi tersebut. Beberapa puisi terbit menghiasi beranda grup whatssapp GSMB. Kami saling mengapresiasi, memberikan masukkan yang membangun, dan saling memotivasi. Saat itu, dinding pemisah antara guru dan peserta didik terasa menipis. Karena, ternyata peserta didik mampu menyerap semua intruksi dari guru koordinator dan guru pembimbing. Sehingga karya mereka menurut saya, patut diacungi dua jempol. Saya, bahkan sempat berfikir, "Masih di SMP saja karya mereka sudah sebagus ini, saya optimis bahwa mereka akan memiliki daya literasi yang mumpuni di masa depan."
Selama satu bulan, tim literasi berjibaku menghasilkan karya. Ada tantangan dan kesulitan tersendiri yang kami rasakan. Ya, bagaimana tidak? Kami tim literasi harus dapat membagi waktu antara berkarya dan beraktivitas dalam proses belajar mengajar di masa covid-19. Di mana kebijakan dan peraturan berubah-ubah karena kondisi yang memang mengharuskan seperti itu.
Selain itu, tim literasi juga sedang menggarap proyek penerbitan buku, tantangan dari bupati Sumedang, H. Donny Ahmad Munir, S.T., M.M. yakni program satu sekolah satu buku. Waktu deadline program tersebut ternyata juga bersamaan. Namun, Alhamdulillah tim literasi SMPN 1 Sumedang dapat menyelesaikan dua karya itu tepat waktu.
Dua karya itu dengan sukses terkirim ke Nyala akademi. Tinggal menunggu satu langkah lagi yaitu proses penerbitan buku. Sebenarnya, ada beberapa keuntungan sekolah daftar dan mengikuti program GSMB. Selain ilmu kepenulisan yang mumpuni, sertifikat, hadiah-hadiah berupa doorprize dan give away, dan fasilitas penerbitan buku gratis. Nah, yang terakhir ini kami manfaatkan untuk sekaligus menerbitkan buku tantangan dari bapak bupati tersebut.
Dua buku tersebut sudah selesai, tinggal mencantumkan judul saja. Guru koordinator literasi Hj. Warnidah, S.Pd. sudah meminta tim literasi bermusyawarah tentang apa judul yang akan dipakai untuk dua buku tersebut. Buku yang berisi program-program sekolah sebagai tantangan 'satu sekolah satu buku' dan antologi kumpulan puisi  program GSMB.
Kami memutuskan untuk membahas tentang judul antologi puisi terlebih dahulu. Karena, sudah diminta oleh pihak Nyalanesia. Setelah diadakan musyawarah yang cukup alot, akhirnya wakasek humas, Dra. Rokayah menyampaikan ide-nya. Bahwa biasanya judul antologi itu diambil dari salah satu judul karya yang ada dalam antologi tersebut. Tim literasi pun melakukan sortir atas judul-judul puisi dalam antologi tersebut. Diperiksa satu demi satu. Dari mulai diksi, gaya bahasa, makna, dan kesesuaian isi antara judul dengan isi puisi. Setelah proses pemilihan yang cukup selektif, akhirnya tim literasi mengambil kata sepakat bahwa 'Siger Sang Penguasa' judul puisi karya salah seorang peserta didik diambil sebagai judul antologi puisi.
Prestasi Peserta Didik Anggota Literasi
Di penghujung bulan November 2021. Tim literasi SMPN 1 Sumedang melalui guru koordinator ibu Hj. Warnidah, S.Pd. mengumumkan kabar gembira. Bahwa, salah seorang anggota tim literasi yakni Malika Kafka Aulia peserta didik kelas X menerbitkan sebuah kumpulan puisi yang berjudul 'Puisi dan Hujan'.